Suci dan Bersih?

Berbicara mengenai masalah kebersihan dan kesucian, ada yang mengatakan bahwa negara-negara barat sangat mementingkan kebersihan lahir dan mengabaikan kebersihan bathin. Hal ini bisa dilihat dari beberapa indikator yang ada seperti, kota dan desa di beberapa negara barat terlihat sangat bersih, tertata rapi dan indah dipandang. Rumah-rumah mereka juga bersih dan tertata dengan rapi. Mereka membuang sampah kecuali pada tempatnya. Demikian juga dengan cara mereka perpakaian seperti, memakai jas, dasi dan aksesoris lainnya. Kelihatannya, mereka secara lahir, terlihat mempesona.
Namun, disisi lain mereka kurang mempedulikan kesucian bathin, sebagai indikatornya, mereka memiliki sifat arogan dan hati kotor seperti, mereka sering kali membuat fitnah terhadap Islam berikut ajaran-ajarannya dan juga terhadap para pengikutnya. Mereka seringkali menghina Nabi dan Rasul Agama Islam tanpa bukti dan alasan yang kuat.
Mereka tidak pernah mempelajari ajaran-ajaran Islam, apalagi mengerti dan memahaminya. Dan terkadang mereka merasa angkuh dan sombong. Seakan-akan kebangsaan mereka lebih baik dan mulai dari bangsa-bangsa lainnya. Akan tetapi, setelah mereka membaca dan mempelajari ajaran-ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah Nabi saw, tidak sedikit di antara mereka tertarik, merasa ta’ajjub dan bersyahadat, lalu masuk Islam.
Sementara itu, sebagian masayarakat di negara-negara timur, termasuk Indonesia lebih mementingkan kesucian batin dan kurang mempedulikan kebersihan lahir. Hal ini bisa ditinjau dari berbagai indikator. Di antaranya, keadaan beberapa kota dan desa yang kotor, kurang tertata rapi dan indah serta kondisinya sangat kurang terawat dan tidak teratur.
Orang-orang timur seperti, orang Indonesia membuang sampah sembarangan, tidak pada tempatnya. Demikian juga dalam berpakaian, mereka berkata yang penting pakaiannya bersih dan suci, meskipun kurang rapi dan indah. Dalam masalah kebersihan rumah, kamar mandi dan WC-nya kurang tertata rapi dan kurang bersih bahkan terkadang menyengat bau tak sedap. Sebab, menurut sebagian orang-orang timur, mereka berpikir dan mengatakan, biarlah lahir kita kurang bersih, yang penting bathin kita bersih dan suci.
Namun, disisi lain, mereka memperhatian kesucian bathin. Mereka tidak mau menghina siapapun dan agama apapun yang ada di dunia ini. Mereka tidak mau menfitnah orang dan agama lain berikut ajaran-ajarannya. Mereka berpikir, apa yang mereka lakukan di dunia ini akan dipertanggungjawabkan oleh mereka di akhirat nanti.
Oleh sebab itu, mereka selalu menjaga urusan bathin dan mereka juga selalu mengatakan yang penting kebersihan bathin. Itulah sekilas dua cara pandang yang berbeda antara satu dengan lainnya.
Lalu, bagaimana menurut pandangan Islam berkaitan dengan masalah kebersihan lahir dan kesucian bathin? Ajaran Islam yang bersumber dari Allah dan Rasul-Nya tidak memihak salah satu dari kedua pandangan tersebut di atas. Akan tetapi, Islam justru memandang penting keduanya, yakni bersih lahir dan suci batin.
Oleh sebab itu, siapapun di antara umat yang mengaku dirinya sebagai pengangut ajaran Allah dan Rasul-Nya dan telah mengaku dirinya sebagai seorang muslim dan mukmin, maka sudah seharusnya ia wajib membersihkan dirinya dari kotoran yang bersifat lahiriah dan kotoran yang bersifat bathiniah.
Sebab, ajaran-ajaran Islam tidak merujuk pada pandangan orang-orang barat dan juga tidak merujuk pada pandangan orang-orang timur. Akan tetapi, Islam merujuk kepada ajaran-ajarannya yang bersumber dari Al-Quran dan Sunnah Nabi saw yang mementingkan keduanya, Bersih Lahir dan Suci Batin.
 adalah Dzat yang Maha Suci. Suci dari segala sifat yang tercela. Suci dari sifat kekurangan. Suci dari semua tuduhan dan cercaan orang kafir. Dan Dia suci dari segala macam dan bentuk yang ada dalam fikiran manusia.
Oleh karena itu, Allah juga mencintai orang-orang yang mau membersihkan dab mensucikan dirinya, baik dari kotoran yang bersifat material maupun immaterial. Orang-orang yang mau membersihkan dan mensucikan dirinya, memiliki keutamaan di sisi Allah.
Hal ini dijelaskan oleh Al-Qur’an yang mengatakan“Sesungguhnya Allah menyukai (mencintai) orang-orang yang bertaubat dan menyukai (mencintai) orang-orang yang mensucikan (membersihkan) diri.( Al-Baqarah 222).
Dan dalam ayat lain Allah juga berfirman: “Di dalamnya ada orang-orang yang ingin mensucikan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih.” (At-Taubah : 108).
Orang-orang yang bersih dan suci, di samping dicintai oleh Allah swt juga akan mendapatkan fasilitas surga dari-Nya. Bahkan orang-orang yang disucikan tersebut diperkenan masuk surga melalui depalan pintu yang dia sukai. Hal ini didasarkan oleh hadits Nabi yang mengatakan:
“Barang siapa yang berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya, kemudian ia berdo’a, Aku bersaksi tidak ada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah yang Maha Esa yang tidak ada sekuti bagi-Nya. Dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Lalu ia berujar, Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang disucikan (dibersihkan). Maka terbukalah seluruh pintu-pintu surga yang berjumlah delapan (bagi orang yang disucikan/dibersihkan) dari mana yang ia suka”. (HR Muslim dan Turmudzi dari Abu Hurairah

Komentar

Postingan Populer