kekerasan seksual



Kasus kekerasan seksual terhadap anak dibawah umur maupun remaja yang kian marak merupakan fenomena yang sangat memilukan, belum hilang dari ingatan kita kasus kekerasan seksual yang di lakukan 14 remaja terhadap yuyun anak berusia 14 tahun yang masi menginjak di bangku smp, dan lagi lagi kita di kejutkan dengan kasus kekerasan seksual di lebong lagi lagi anak dibawah umur menjadi korban kekeresan seksual yang di lakukan oleh 4 orang remaja.
Meski banyaknya alasan terjadinya tindak kekerasan seksual, setidaknya ada beberapa penyebab seseorang melakukan tindakan kekerasan seksual kepada anak dibawah umur dilihat dari sudut pandang teori Ordinasi dan Subordinasi (George Simmet) mengatakan dimana terdapat suatu kekuatan yang lebih/akan menguasai yang lemah, orang dapat di subordinasi oleh induvidu, kelompok, atau kekuatan objektif
Dalam kasus YY yang berhubungan dengan teori diatas ialah pelaku juga melakukan penganiayaan fisik pada anak. Dan pelaku mempunyai kekuatan yang lebih pada anak yang jadi korbannya. Cirri ini juga terdapat pada pelaku pedofilia.
Pengalaman anak yang mendapatkan kasus kekerasan seksual diusia perkembangannya baik dari lingkungan keluarga ataupun lingkungan lainnya memiliki pengaruh yang sangat besar terhahadap anak tersebut sehinga anak tersebut ingin melakukan hal serupa yang telah dialaminya.
Namun tidak semua korban kekerasan di usia dini menjadi pelaku kekerasan seksual, adapun factor-faktor mendorong dan mencetus kekerasan seksual.  Faktor keluarga adalah factor kunci dalam pembentukan pola pikir seseorang dalam buku (Dr.Ibrahim Elfiky) dalam buku tersebut menjelaskan bahwa dalam pembentukan proses berfiklir yang pertama kita dapat di dapatkan orang tua, dari orang tua kita belajar tentang kata-kata, ekspresi wajah, gerakan tubuh, perilaku, norma, keyakinan agama, dan nilai-nilai. Akibat minimnya kehangatan hubungan emosioanl antara anak dan orang tua ataupun keluarga dapat memicu pola pikir anak menjadi pola pikir yang negatif. Hubungan kelekatan emosional antara induvidu dan orang tua yang tidak sehat sejak dini dapat mendorong induvidu tumbuh dan berkembang dengan kondisi jiwa yang tidak stabil.
Sebagian besar pelaku kekerasan seksual memiliki karakter yang sulit diatur, sering berselisih dengan keluarga, mudah dipengaruhi, tidak memiliki kenyamanan seksual dalam keseharian.
Oleh karena itu pendekatan emosinal anatar orang tua dan anak harus harus baik agar menciptakan karakter anak yang sehat secara emosional.
Jadi disini saya berfikir faktor yang sangat penting dalam mempenggaruhi pola pikir, sifat, moral dll adalah orang tua karna peran orang tua sangatlah besar untuk membentuk karakter diri kita, bahwa setiap hari manusia mengahadapi lebih dari 60.000 pikiran, jika arah yang ditentukan bersifat negatif maka sekitar 60.000 pikiran akan keluar dari memori ke arah negatif, dan sebaliknya jika arah fikiran bersifat posotif maka yang keluar dari memori kearah yang pofitif.

Komentar

Postingan Populer