Peluang dan tantanggan abad 21 : Mewujudkan Paradigma HMI Menuju Indonesia Emas 2045

Peluang dan tantanggan abad 21 : Mewujudkan Paradigma HMI
Menuju Inonesia Emas 2045
(Deo Agung Pratama “Ahong”)

Negara Republik Indonesia telah merebut kemerdekaan dari kaum penjajah pada tahun 1945, kemerdekaan ini bukanlah sebuah pemberian dari bangsa lain akan tetapi kemerdekaan yang telah diperoleh merupakan proses perjuangan yang panjang dari seluruh rakyat Indonesia oleh karena itu perjuangan ini tidak boleh samapai disini saja. Sebagai warga negara Indonesia yang baik haruslah memiliki kesadaran untuk tetap mempertahankan kemerdekaan dekan tindakan-tindakan yang positif untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang telah di cita-citakan oleh para pejuang dahulu.

Akan tetapi memasuki abad ke 21 pandagan diatas sudah mulai luntur akibat peruabahan arus globalisasi yang begitu cepat mempengaruhi pola pikir masyarakat. Abad 21 merupakan abad yang moderen yang disis oleh generasi z yang merupakan keturunan generasi X dan Y. Generasi Z adalah generasi yang sejak kecil telah mengenal teknologi canggih yang secara tidak langsung mempengaruhi kepribadian mereka dan apapun yang dilakukan kebanyakan berhubungan dengan dunia maya.

Mordenisasi pada abad 21 sangat mempengaruhi pola pikir dan perikalu masyarakat terutama di kalangan muda. Pelanggaran-pelanggan etika, pergaulan bebas yang melanggar norma-norma, dan permasalahan sosial lain nya.

Abad 21 memaang menuntut masyarakat untuk memiliki kreativitas dan inovasi, namun banyak kegagalan yang tidak mampu dimanfaat oleh masyarakat terutama di kalang muda. Disini masyarakat Indonesia hanya bisa sebagai penikmat kemajuan zaman. Tuntutan zaman yang membawa mordenisasi bangsa dengan kompleks permasalahan yang melanda Bangsa ini sudah bukan rahasia lagi. Generasi muda yang seharusnya menjadi inisitor pembaruan dan mampu menjawab tantanggan perkembangan zaman.

Pada saat sekarang Indonesia memasuki era kependudukan usia produktif yang sangat signifikan yang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Keharusan akselerasi pola hidup oleh tuntutan mordenisasi, terlebih dimana sebuah negara berkembang menuju ekspetasi pertumbuhan yang ideal.
Menurt laporan badan Pusat statistik memperkirakan, Indonesia akan menikmati Bonus Demografi pada tahun 2020-2035. Pada masa tersebut, jumlah penduduk pada usia produktif diproyeksi berada pada grafik tertinggi, yakni mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk. Bonus Demografi ini terjadi ketika Negara  mengalamai pertumbuhan pemuda yang sangat banyak.

Bonus Demografi yang dimiliki Indonesia saat ini merupakan suatu keniscayaan yang harus dimaksimalkan sebaik mungkin. Dengan adanya bonus demografi ini, Indonesia mendapatkan keuntungan dalam pembanggunan yang lebih sejahtera. Indonesia diprediksi akan menjadi negara maju pada tahun 2045.
Bonus Demografi ini sebenarnya menjadi tantangan untuk semua masyarakat Indonesia. Apabila tidak dikelola dan di persiapkan dengan baik Bonus Demografi akan menjadi ancaman buat Indonesia. Masih banyak cukup waktu untuk mempersiapkan Indonesia Emas 2045. Untuk beberapa dekade kedepan kita dituntut untuk memaksimalkan potensi-potensi pemuda diseluruh Indonesia.

Kondisi diatas seharusnya menjadi perhatian khusus untuk bangsa Indonesia, kita harus mempersiapkan pemimpin-pemimpin baru dari kalangan muda yang bakal untuk mengantisipasi disintegrasi di negara ini. Pola-pola pembinaan berkelanjutan yang harus dilakukan secepat mungkin, sehingga nanti nya akan melahirkan pemikiran-pemikiran baru yang akan mengerakan bangsa ini.

Banyak sekali tantangan-tangan yang dihadapi dalam proses menuju Indonesia Emas 2045. Revolusi Industri 4.0 yang menjadi tantangan tersendiri banyak sekali pro dan kontra tentang dampak yang terjadi akibat Revolusi Industri 4.0.

Sebagai organisasi perjuangan HMI dituntut selalu berjuang untuk mewujudkan hal-hal  yang menjadi tujuan kehidupan berbangsa dan bernegara dan untuk mewujudkan cita-cita organisasi, maka dari itu di butuhkan nya sumberdaya manusia yang berkualitas untuk menjalankan misi perjuagan HMI. Himpunan mahasiswa islam (HMI) sebagai organisasi kemahasiswaan tertua dan terbesar di Indonesia, eksistensinya tidak dapat dipandang sebelah mata dalam berperan mewujudkan Indonesia yang bermartabat dan berdaulat. Sejarah berdirinya HMI dilatari oleh realitas keumatan dan kebangsaan. Penjajahan dengan segala bentuk manifestasinya
membawa dampak yang sangat luas bagi perjalanan bangsa Indonesia untuk waktu yang lama dan dalam berbagai aspek kehidupan.
Oleh karena itu, menghadapi perubahan-perubahan yang begitu cepat. HMI dalam hal ini harus ikut mengambil andil dalam bentuk yang nyata. Terutama dalam menyiapkan kader-kader yang siap bertarung dalam tantangan zaman tersebut. HMI harus mampu membuat formulasi-formulasi yang baru yang relevan dengan perkembangan zaman.
Dibutuhkan penguatan nilai-nilai Ideologis tersendiri yang tidak lain dalam proses perkaderan HMI  yang berdasarkan pada asas islam. Satu konsep yang harus progresif, dinamis, dealetik, dan kompetitif bukan menoton dan stagnan. Sebagaimana prinsip-prinsip perkaderan  dipahami untuk membentuk sumberdaya kader yang berkualitas yang harus mampu membawa perubahan untuk bagsa indonesia.

Komentar

Postingan Populer