Di balik kisah kopi hitam

Seorang pria duduk termenung di sebuah restoran yang cukup megah,  memandangi segelas kopi hitam yang di pesan nya, seolah seolah tidak memperhatikan keramaian yang berada di restoran, jam dinding pun terus berputar restoran pun semakin sepi, seorang pegawai restoran mengahampirinnya lalu bertanya apakah anda ingin memesan yang lainnya?  Pria itu menjawab jika saya ingin memesan saya akan memangil anda lagi.
Haripun semakin larut tidak ada seorangpun di restoran tersebut hanya pria itu sendiri dengan segelas kopi hitamnya, pria itu melihat jam di handphone nya, jarum jam menunjukan pukul 00. 00, tiba-tiba pria itu memangil pegawai restoran untuk menyajikan dua gelas kopi hitam hangat untuk di atas meja, pria itu mengeluarkan setangai bunga dari dalam saku bajunya dan di letakan di asat meja.
Pria itu menikmati kopi hitam panasnya, tidak lama kemudia dia berbicara dan tertawa sendiri. Seorang pegawai restoran merasa aneh dan binggung,  padahal tidak ada satu orang pun yang berada di depan ataupun di sampingnya. Seorang manejer yang berada di samping pegawai itupun berkata, jangan takut dia tidak gila, hari ini adalah hari jadian mereka yang ke 5 tahun. Pegawai restoranpun merasa kebingungan,  mereka”?   manejer restoran tersebut tersenyum dan berkata, “Kamu pasti adalah pelayan baru disini. Dia selalu datang kesini setiap tahun dan dihari libur”.
“Dia adalah seorang pria yang baik dan setia, hanya saja nasibnya kurang beruntung. Dia harus kehilangan perumpuannya  diusianya yang masih muda, sungguh malang”.
“kejadian tersebut sangat cepat, malam itu tetap lima tahun yang lalu”
Malam itu langit sangat cerah, sepasang kekasih hendak malayani hari jadi mereka, namun tepat pukul 21. 00 motor yang mereka kendaraan mengalamin kecelakan, sangpacar terlempar cukup jauh, sang pria hanya mendapatkan cidera ringan. Namun pertolongan terlambat datang sangpacar meningal didalam ambulan, namun sebelem menghembuskan nafas terkahir sangpacar meminta untuk merayakan harijadinya di dalam ambualan tersebut.  mereka merayakan harijadi mereka seadanya, mereka berbicara dan tertawa seolah tidak ada apapun yang terjadi.
“pasti amat sulit bagi pria itu untuk tertawa pada saat itu. Meskipun pada saat itu dia tertawa, jauh dilubuk hatinya dia pasti sedang menangis. Saya melihat tawa yang penuh dengan kesedihan. Sungguh menyedihkan.”
“Bagaimana bapak bisa tahu?” sang pegawai restoran merasa binggung.
“Bagaimana mungkin saya tidak tahu, karena sayalah yang menabrak mereka, menemani, mendengar percakapan mereka, serta ikut merayakan hari jadi mereka di dalam ambulan tersebut.
“lalu mengapa pria itu selalu memesan kopi hitam panas? Tanya pegawai”
“Pacarnya amat menyukai kopi hitam dan kafe ini adalah tempat favoritnya”
“Mungkin orang tidak akan pernah mengerti mengapa dia sangat menikmati kopi hutam panas, namun mungkin baginya itulah cinta. Kita tidak pernah bisa mengerti cinta, namun cinta selalu mengerti kita, karenanya saat kita memiliki cinta, kita dapat mengerti satu sama lain. Mungkin seperti itulah yang dirasakan oleh sepasang kekasih itu sampai saat ini, walaupun dunia mereka telah berbeda.” Karena dimatanya yang terlihat bukanlah kopi hitam, melainkan pacarnya. Dan tiap kali dia menikmati kopi hitam panas, dia menikmati cinta yang  hangat seperti kopi hitam panas.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer